Senin, 12 September 2022

PETANI KEHIDUPAN

  

Pepatah mengatakan, "Apa yang kau tanam, itulah yang akan kau tuai". Pepatah ini juga berlaku pada dunia pendidikan seperti yang diungkapkan Ki Hajar Dewantara; bahwa tidak akan menjadikan padi yang ditanam tumbuh menjadi jangung, sebagai petani hanya dapat menuntun tumbuhnya padi dengan menjaga kondisi tanah, memelihara, memberi pupuk, dan memberi air. Inilah yang menggambarkan kekuatan kodrat pada anak, mereka hidup dan tumbuh sesuai dengan kodratnya sendiri. Sebagai  guru, kita hanya menuntun tumbuh dan hidupnya kekuatan kodrat tersebut. 

Kodrat anak adalah merdeka yang tergambar dalam tingkah lakunya yang senang bermain, sehingga anak perlu dituntun dalam mengembangkan kodratnya yang pada akhirnya diharapkan mereka dapat memperoleh keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Merdeka lahir dan batin adalah bentuk tujuan dari keselamatan dan kebahagiaan yang akan dicapai anak. Merdeka lahir dapat dituntun oleh guru dalam bentuk pengajaran dan merdeka batin dapat dituntun dalam bentuk pendidikan. Jadi, pendidikan dan pengajaran adalah bentuk tuntunan yang tidak dapat dipisahkan. 

Budi pekerti adalah kodrat yang dimiliki anak yang dibawa sejak lahir, mereka memiliki kekuatan pikiran, perasaan, kemauan, dan tenaga yang perlu dipertajam dan diseimbangkan. Kekuatan sosio kultural yang ada di daerah masing-masing berpengaruh besar terhadap kekuatan budi pekerti anak. Oleh karena itu budaya daerah lokal yang memiliki nilai baik seperti sedakah suda jemat, sembayang magrib & dzikir ntek bale, isong bale, basiru', bekelewang, sedekah lang yang memiliki makna religius, gotong royong, kolaborasi, saling tolong menolong dan bentuk rasa syukur penting diimplementasikan dalam kegiatan ko kurikuler dan ekstrakurikuler di sekolah. Dengan harapan ketika nilai budi pekerti mereka ditingkatkan maka kekuatan untuk tertarik belajar juga semakin besar.

Mengenali latar belakang anak adalah hal penting yang dilakukan sebelum memulai pengajaran agar guru dapat menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi. Anak yang datang dari pesisir tidak bisa disamakan bentuk layanannya dengan anak yang datang dari pegunungan. Ini adalah bentuk memberi kemerdekaan anak dari segi kodrat alamnya. Menyajikan pelajaran dalam bentuk  permainan adalah cara yang akan membuat mereka lebih tertarik dalam belajar. Memberi ruang kepada anak untuk mengkonstruksi pengetahuannya dengan cara kekinian yang mereka minati misalnya dengan membuat video tik tok, karikatur, komik dan lain-lain adalah bentuk layanan guru dalam memberi kemerdekaan anak dari segi kodrat zaman. Dengan keseimbangan inilah harapan agar anak memiliki peradaban yang berbudaya dapat terwujud. 

"Bertanilah dengan bijak agar dapat mewariskan lahan subur pada generasi berikutnya" (Anonim)

 

 

 

 


 

 

 

 


 

 


 

 

 

 


 

 

 

 

2 komentar:

Mon indra mengatakan...

Tulisannya bagus dan sangat mudah dipahami semagai motivasi orang tua dalam menyiapkan anaknya menyongsong masa depan lebih baik...masukan bisa ditambahkan sedikit data sebagai pendukung

Duwi Aprianingsih mengatakan...

Orang BPS selalu bicara data, siapppp🙋‍♀️

Posting Komentar

 
;