Minggu, 05 Desember 2021 6 komentar

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Kimia

 

Meningkatkan Motivasi Belajar Mata Pelajaran Kimia

Oleh: Duwi Aprianingsih

(Mahasiswa Pasca Sarjana Manajemen Inovasi Universitas Teknologi Sumbawa) 

Keberhasilan belajar seseorang sangat ditentukan oleh motivasi yang dimilikinya. Motivasi yang tinggi akan memberi dorongan dan semangat belajar yang tinggi pula.  Dengan adanya semangat belajar yang tinggi, dapat mendorong seseorang untuk melakukan aktivitas belajar.  Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang melibatkan peserta didik aktif dalam belajar, serta melibatkan kegiatan fisik atau mental dalam membangun pengetahuan dan keterampilan dalam diri seseorang. Aktivitas belajar peserta didik dalam proses pembelajaran meliputi kegiatan mendengar atau memperhatikan, menulis, bertanya,  menanggapi, memecahkan masalah dan lain sebagainya. Berbagai aktivitas belajar yang dilakukan peserta didik bertujuan untuk mendapatkan hasil atau perubahan ke arah yang lebih baik dan positif; baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik.

Motivasi belajar merupakan suatu keadaan yang terdapat pada diri seseorang individu dimana ada suatu dorongan untuk melakukan sesuatu guna mencapai tujuan. Motivasi sangat diperlukan dalam melakukan kegiatan belajar sebab dengan motivasi dapat mendorong keinginan untuk melakukan sesuatu (belajar). Seseorang yang tidak memiliki motivasi maka tidak dapat melakukan  kegiatan belajar. Motivasi pada dasarnya tumbuh dari dalam diri seseorang, namun faktor luar sangat menentukan sehingga seseorang mau melakukan suatu usaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Mata pelajaran kimia yang  merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam, pada hakikatnya merupakan proses (penyelidikan ilmiah) dan produk  (pengetahuan saintifik). Produk-produk dari mata pelajaran IPA merupakan hasil dari proses IPA itu sendiri. Di dalam pembelajaran kimia, yang termasuk produk meliputi fakta, data, konsep, hukum, prinsip, aturan, teori, dan model. Sedangkan prosesnya meliputi observasi, pengumpulan data, klasifikasi dan eksperimen.

Di SMK Negeri 1 Taliwang, pelajaran kimia kerap menjadi pelajaran yang disepelekan di benak peserta didik karena dianggap tidak menunjang kemampuan mereka yang berhubungan dengan kompetensi keahlian. Padahal pelajaran tersebut memiliki asas keilmuan yang dalam, banyak nama-nama besar peraih nobel, berhasil karena ilmu kimia. Belum lagi, ada banyak keahlian yang lahir karena kemampuan kimia. Untuk bisa menjelajahi ilmu kimia tersebut, diperlukan motivasi belajar yang tinggi, bahkan bukan hanya untuk pelajaran kimia saja. Menurut peserta didik mata pelajaran kimia tidak terlalu penting dibandingkan dengan mata pelajaran produktif. Hal ini tidak sepenuhnya salah karena pola pikir peserta didik sudah tertanam bahwa pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan lainnya. Pola pikir inilah yang menjadi tugas satuan pendidikan dan guru  untuk merubahnya, bahwa semua mata pelajaran yang menjadi beban kurikulum adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling menunjang satu sama lain, termasuk pelajaran kimia. Meningkatkan motivasi belajar kimia peserta didik di sekolah kejuruan dapat dirancang dengan cara perencanaan pembelajaran yang lebih menarik dan penuh kreativitas. Seperti halnya pelajaran produktif,  maka pelajaran kimia juga bisa dirancang mengikuti pola pembelajaran produktif. Misalnya materi yang berhubungan dengan konsep tidak lagi belajar di kelas, tetapi guru dapat mengajarkannya ketika peserta didik sedang berada di bengkel praktik yang berkenaan dengan pekerjaan mereka di bengkel atau bahkan nantinya di dunia kerja (belajar kontekstual). Jika materi belajar berhubungan dengan praktikum yang  mengharuskan menggunakanl aboratorium maka praktikum dirancang semenarik mungkin agar peserta didik tertarik dalam mengikuti langkah-langkah kerja yang sudah direncanakan. Dan jika materi yang tidak perlu menggunakan ruang kelas dan laboratorium,  maka pembelajaran dapat dirangcang dalam bentuk penelitian lingkungan sekitar,  mulai dari lingkungan sekolah dan lingkungan rumah masing-masing.

Banyak yang menganggap ilmu kimia adalah ilmu yang sulit dikuasai dan tidak disadari penerapannya di kehidupan termasuk di bidang industri. Perlu ditekankan sekali lagi, hampir seluruh produk-produk yang kita gunakkan sehari-hari, dalam pembuatannya menggunakkan pengimplementasian dari ilmu kimia, baik itu ilmu kimia terapan, penggabungan dengan ilmu lainnya. Contoh  yang berkenaan langsung dengan bidang keahlian di SMKN 1 Taliwang yaitu teknik pemesinan dan teknok otomotif,  yaitu mempelajari sifat dan komposisi logam yang baik untuk pembuatan mesin, mempelajari sifat, komposisi bahan bakar dan minyak pelumas mesin. Dari contoh ini saja jelas bahwa ilmu kimia sangat berperan besar dalam kemajuan masyarakat, khususnya di bidang perindustrian. Semakin banyak yang mampu dan ahli menguasai ilmu kimia, maka semakin maju pula perindustrian, dan otomatis pula mampu memajukan kesejahteraan masyarakat. Meningkatkan motivasi belajar kimia peserta didik di sekolah kejuruan dapat dirancang dengan cara perencanaan pembelajaran yang lebih menarik. Seperti halnya pelajaran produktif, maka pelajaran kimia juga bisa dirancang mengikuti pola pembelajaran produktif, misalnya materi yang berhubungan dengan konsep tidak lagi belajar di kelas tetapi guru dapat mengajarkan pelajaran kimia ketika peserta didik sedang berada di bengkel praktik yang berkenaan dengan pekerjaan mereka di bengkel atau bahkan nantinya di dunia kerja (belajar kontekstual). Jika materi belajar berhubungan dengan praktikum yang mengharuskan menggunakan laboratorium maka praktikum dirancang semenarik mungkin agar peserta didik tertarik dalam mengikuti langkah-langkah kerja yang sudah direncanakan. Dan jika materi yang tidak perlu menggunakan ruang kelas dan laboratorium, maka pembelajaran dapat dirancang dalam bentuk penelitian lungkungan sekitar, mulai dari lingkungan sekolah dan lingkungan rumah masing-masing.

Pada intinya proses  pembelajaran kimia dapat dibuat menarik jika disesuaikan dengan hakikatnya yaitu proses penyelidikan ilmiah berdasarkan produk yang diinginkan, dan yang paling penting adalah mengungkapkan manfaat dalam kehidupan sehari-hari dari setiap materi yang disampaikan. Jika peserta didik sudah memahami manfaat dari belajar itu sendiri, maka dengan sendirinya belajar mata pelajaran apapun akan termotivasi karena sudah menjadi kebutuhan.

 

 


 
;